Seperti halnya lini XpressMusic lainnya, Nokia 5130 didandani dengan aksen ceria, umumnya merah atau warna turunannya. 5130 yang diterima Sinyal juga dikelilingi dengan aksen merah di sekujur samping bodinya. Aksen merah ini terus dilanjutkan dengan bingkai tombol konfirmasi (Enter) di bagian tengah yang sekaligus juga berfungsi sebagai tombol D-pad alias tombol navigasi kiri-kanan.
Ada satu lagi sentuhan aksen merah, yaitu terletak di bagian depan di atas layar. Bentuknya adalah seleret garis yang sebenarnya adalah speaker bawaan untuk bertelepon.
Di bagian punggung, Nokia memberikan sentuhan plastik dengan warna permen. Di unit yang diuji Sinyal, warnanya ungu sarsaparilla. Karena plastik maka sifatnya agak licin dan mengilap.
Speaker musik bawaan Nokia 5130 ditempatkan di bagian belakang bawah. Jadi jika menyetel musik, usahakan agar bagian itu tidak terhalang oleh apa pun sehingga udara bisa meresonansi getaran membran speaker dan musik mengalun dengan mutu yang baik. Nah, untuk soal ini, penempatan speaker di daerah itu patut disayangkan, karena akan tertutup oleh genggaman tangan ketika ponsel dipegang dengan cara umum, yaitu digenggam di bagian bawah.
Namun tentu saja kita semua tahu bahwa menikmati musik yang nyaman dari ponsel adalah melalui earphone atau headset, atau sekalian ke speaker eksternal dari peranti stereo yang kita miliki di rumah. Untuk kepentingan ini, sudah dipermudah dengan adanya colokan jack audio-video 3,5mm di ujung atas ponsel.
Dan melalui pengujian Sinyal, untuk ketiga mode speaker itu, kualitas musik yang dihasilkan oleh 5130 ini tetap aduhai. Belum lagi jika Anda telaten mengatur equalizer-nya sesuai dengan jenis musik yang sedang dialunkan, yang bisa dipilih: Normal, Pop, Rock, Jazz, Klasik, dan Pengaturan sendiri.
Jika hendak menyebut diri ponsel musik, sang ponsel harus berani menyediakan tombol-tombol khusus musik yang mirip kepunyaan pemutar musik tradisional agar akses ke musik bisa berlangsung dengan cepat dan mudah. Jangan kuatir, Nokia termasuk pelopor dalam urusan ini. Pada Nokia 5130, tempat untuk tombol-tombol itu ada di kiri-kanan layar. Tombol-tombolnya rata dengan permukaan sekitarnya, sehingga kadang-kadang harus memastikan dulu tombol yang kita putar benar yang kita maksud, baru dipencet. Solusi dari Nokia adalah lampu-lampu fantasi kedap-kedip bergambar lambang-lambang Play/Pause, Fast Forward, dan Rewind yang ditempatkan sejajar dengan tombol-tombol yang sesuai. Jadi ketika ingin memencet salah satu tombol tersebut, berpatokanlah pada sang lampu kedip.
Kenyamanan memutar musik lainnya terletak pada aplikasi pemutar musiknya. Hal ini sering tidak diperhatikan orang, namun sebenarnya sangat membantu keasyikan untuk memaksimalkan kenyamanan. Yang menonjol pada aplikasi tersebut adalah tataletak dan tipografi yang membuatnya stylish, bukan sekadar asal bisa menampilkan judul dan tombol virtual untuk Play/Pause, Fast Forward, dan Rewind saja.
Dalam antarmuka aplikasi ditampilkan juga informasi judul lagu, penyanyi, berikut nama albumnya. Judul yang panjang ditampilkan secara berjalan seperti ticker sehingga semua katanya bisa terbaca. Ada juga informasi soal durasi total lagu yang ditingkah dengan durasi faktual lagu yang sedang dimainkan.
DENGAN KATA LAIN..
Ponsel musik dengan harga terjangkau dari Nokia, siapa yang tak tergoda memilikinya?
0 komentar:
Posting Komentar